Tentu Kalian tidak asing bukan dengan aktivitas tersebut? Apapun bidang pekerjaannya, aktivitas yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan pengukuran, sehingga penting bagi Kalian untuk dapat memahami tentang prinsip-prinsip pengukuran. Perhatikan gambar-gambar dibawah ini.
Gambar di atas merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat banyak alat ukur yang dapat kalian jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur yang digunakan bergantung dengan apa yang diukur dari benda yang ingin diketahui ukurannya.
Pengukuran adalah membandingkan ukuran sebuah benda yang belum diketahui ukurannya dengan alat ukur. Tidak ada pengukuran tanpa alat ukur. Alat ukur dianggap memiliki ukuran yang telah standar atau baku serta penggunaanya telalı disetujui semua pihak.
Alat ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran dan mempunyai satuan yang baku. Banyak sekali alat ukur yang sudah diciptakan manusia baik yang tradisional maupun yang sudah menjadi produk teknologi modern. Untuk melengkapkan hasil pengukuran agar lebih bermakna harus disertai satuan. Berikut ini adalah rincian dari macam-macam alat ukur sesuai dengan fungsinya dalam satuan pengukuran.
a. Alat Ukur Panjang
1) Mistar/Penggaris
Mistar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan penggaris adalah alat yang digunakan untuk mengukur barang yang berukuran sedang & berukuran besar. Mistar ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 1 mm atau 0,1 cm.
Gambar 1. Mistar/Penggaris
Untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat paralaks (beda kemiringan dalam melihat), maka ketika membaca mata harus melihat tegak lurus terhadap skala.
2) Meteran
Meteran yaitu alat ukur panjang yang biasa digunakan dalam bangunan. Ketelitian pengukuran pada rollmeter sampai 0.5 mm.
Gambar 2. Meteran
Pada dasarnya alat ukur panjang ini sama dengan mistar, akan tetapi lebih panjang serta bisa diguling. Satuan yang bisa digunakan pada meteran adalah mm dan cm, feet atau inch. Sedangkan untuk ukur panjang bisa mencapai 10, 20, 30, 50 bahkan 100 meter.
3) Jangka Sorong
Gambar 3. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter, dimensi luar suatu benda, dan dimensi dalam suatu benda. Jangka sorong memiliki 2 bagian, yaitu rahang tetap yang fungsinya sebagai tempat skala tetap yang tidak dapat digerakkan letaknya, dan rahang sorong yang fungsinya sebagai tempat skala nonius dan dapat digeser- geser letaknya untuk menyesuaikan dan mengukur benda. Jangka sorong ini dapat mengukur dengan ketelitian hingga 0.1 mm.
4) Micrometer Sekrup
Gambar 4. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibanding jangka sorong. Tingkat ketelitian micrometer sekrup mencapai 0.01 mm sehingga tepat digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda yang tipis seperti kertas, diameter kawat dan lainlian nyang sejenis. Tetapi panjang maksimum skala utama pada jangka sorong terbatas sampai 2,5 cm, dan skala noniusnya terdiri dari 50 skala atau sebanding denngan 0.01 mm. Micrometer sekrup mempunyai dua komponen utama yaitu:
1. Poros tetap, yaitu poros yang tertulis skala utama (skala utama dalam satuan millimeter).
2. Poros putar yaitu yang terdapat skala nonius.
b. Alat Ukur Massa
Salah satuh contoh alat ukur massa adalah Neraca Teknis. Nerca Teknis digunakan untuk menentukan massa suatu benda. Di laboratorium fisika biasanya ada dua tipe neraca teknis, yaitu neraca teknis tiga lengan dan neraca teknis empat lengan. Adapun bentuk kedua neraca teknis tersebut ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 5. Jenis-Jenis Neraca Teknis
Adapun bagian-bagian dari neraca teknis secara umum ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 6. Jenis-Jenis Neraca Teknis
c. Alat Ukur Waktu
Contoh alat ukur waktu adalah jam dinding, jam ayun, stop watch, jam digital, jam analog dan jam matahari.
Gambar 7. Jenis-Jenis Alat Ukur Waktu
Stopwatch digunakan untuk mengukur interval waktu yang pendek. Ada dua jenis stopwatch yaitu, digital dan manual atau analog. Stopwatch digital memiliki pengukuran yang lebih teliti dibandingkan dengan jenis analog. Batas ketelitian stopwatch adalah lebih kurang 0,1 sekon-0,01 sekon.
Gambar 8. Stopwatch Digital
d. Alat Ukur Listrik
Untuk dapat menggunakan berbagai macam alat ukur listrik perlu pemahanan pengetahuan yang memadai tentang konsep-konsep teoritisnya. Alat ukur listrik dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Alat ukur standar/absolut: alat ukur yang menunjukkan besaran dari komponen listrik yang diskur dengan batas-batas pada konstanta dan penyimpangan pada alat itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa alat tersebut tidak perlu dikalibrasi atau dibandingkan dengan alat ukur lainnya lebih dahulu.
b. Alat ukur sekunder: semua alat ukur yang menunjukkan harga besaran listrik yang diukur dan dapat ditentukan hanya dari simpangan alat ukur tersebut. Sebelumnya alat ukur sudah dikalibrasi dengan membandingkan pada alat ukur standar/absolut.
Gambar 9. Alat Ukur Listrik (Multimeter)
Multitester atau multimeter merupakan alat ukur listrik yang dapat digunakan sebagai ampermeter, voltmeter, dan sebagai ohmmeter.
e. Alat Ukur Suhu
Gambar 10. Jenis Termometer
Termometer ialah alat pengukur suhu yang memanfaatkan sifat termometrik suatu zat, yakni perubahan sifat-sifat zat yang dikarenakan perubahan suhu zat tersebut. Pada saat pertama kali ditemukan, alat ukur ini disebut dengan thermometer udara, sebab dilengkapi dengan bola kaca dan sebatang pipa kaca panjang. Seiring perkembangan zaman, kini sudah bisa menggunakan thermometer raksa. Disebut thermometer raksa sebab pada thermometer ini ada air raksa yang berfungsi sebagai penunjuk suhu. Air raksa akan mengembang jika thermometer menyentuh benda yang lebih hangat raksa.
f. Alat Ukur Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya diukur untuk menentukan tingkat pencahayaan pada sebuah tempat. Semakin jauh jarak antara sumber cahaya ke sensor maka akan semakin kecil nilai yang ditunjukkan. Salah satu contoh dari alat ukur intensitas cahaya adalah Lux Meter.
Lux meter atau yang juga dikenal dengan nama lightmeter merupakan alat ukur intensitas cahaya yang terdiri dari sebuah sensor cahaya dari bahan foto sel dan juga layar. Fungsi dari alat ini ialah untuk mengukur tingkat pencahayaan pada suatu candela di sebuah tempat.
Gambar 11. Lux Meter